وَاِذْ قَالَ مُوْسٰى لِقَوْمِهٖ يٰقَوْمِ اذْكُرُوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ جَعَلَ فِيْكُمْ اَنْۢبِيَاۤءَ وَجَعَلَكُمْ مُّلُوْكًاۙ وَّاٰتٰىكُمْ مَّا لَمْ يُؤْتِ اَحَدًا مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ20
Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu, dan menjadikan kamu sebagai orang-orang merdeka, dan memberikan kepada kamu apa yang belum pernah diberikan kepada seorang pun di antara umat yang lain.”
Tafsir Kemenag
Pada ayat ini Nabi Muhammad diperintahkan supaya mengingat peristiwa yang dialami Musa ketika ia memerintahkan kepada kaumnya, agar mereka selalu mengingat dan mensyukuri nikmat Allah dengan cara yang benar. Nikmat Allah yang disyukuri pasti akan mendapat tambahan dari-Nya. Sebaliknya nikmat-Nya yang dikufuri para penerimanya diancam dengan siksaan. Di antara nikmat-nikmat itu:
a.Allah telah mengangkat sekian banyak nabi Bani Israil, seperti Nabi Musa, Nabi Harun, dan lain-lain.
b.Allah menjadikan Bani Israil bebas merdeka, mengatur urusan mereka sendiri, sehingga dengan keadaan itu seakan-akan mereka mempunyai kedaulatan sepenuhnya.
c.Allah memberikan kepada mereka hal-hal yang belum pernah diberikan kepada orang lain, misalnya waktu mereka dikejar oleh Firaun dan tentaranya menghadapi jalan buntu, maka pada waktu itu Allah membelah laut agar mereka selamat dari kejaran Firaun. Tetapi setelah mereka lewat dan Firaun bersama tentaranya mengikutinya, maka jalan itu berubah menjadi laut kembali, sehingga Firaun dan tentaranya tenggelam. Allah memberikan mann (makanan manis seperti madu) dan salwa (sebangsa burung puyuh). Dan pada waktu mereka berada di padang (gurun) dalam keadaan yang sangat panas, Allah pun mengirimkan awan tebal untuk menaungi mereka. Itulah nikmat-nikmat yang diberikan kepada mereka untuk disyukuri.
Sumber: Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia